Jumat, 07 Februari 2014

Taman Stadion Binaraga, Penyumbang Oksigen Diinti Kota Rantauprapat



Catatan: Sartana Nasution


Taman Stadion Binaraga, Penyumbang Oksigen Diinti Kota Rantauprapat


KETIKA terik matahari siang tepat berada diatas ubun-ubun, cobalah mampirlah ke Taman Stadion Binaraga Jalan Binaraga, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. Di taman ini, panasnya suhu udara dan kepenatan akan lenyap seketika karena rimbunnya pepohonan yang disertai hembusan angin segar,  sepoi-sepoi dapat dirasakan  tubuh kita.
Keadaan oksigen didaerah ini juga cukup baik, untuk membantu keperluan pernapasan bagi tubuh kita. Hal ini juga akibat  banyaknya tanaman dan pepohonan yang masih terpelihara dengan baik oleh pemerintah daerah membuat daerah itu sejuk dan segar. Sehingga taman ini menjadi ruang terbuka hijau, yang sangat diperlukan sebagai daerah resapan air,  tempat olahraga dan lokasi rekreasi murah bagi warga Rantauprapat.
Seperti dilakukan B Hasibuan,44, yang hampir setiap hari selalu berkunjung ke taman ini bersama istrinya untuk sekedar jogging. Namun biasanya mereka melakukan jogging  setelah selesai sholat subuh hingga matahari terbit. Pasangan  yang sudah dikarunia tiga anak ini lebih memilih langsung menuju salah satu sudut taman yang mengelilingi Stadion Binaraga.
 Mereka berari-lari kecil bersama puluhan warga yang didominasi kaum lanjut usia (Lansia) yang sering memanfaatkan sekeliling Taman Stadion Binaraga sebagai tempa olahraga jogging track dipagi hari.
Taman Stadion Binaraga, demikian namanya, karena lokasinya seluas 36.000 M2 mengelelingi lapangan stadion sepak bola yang dibanggakan oleh warga Rantauprapat. Taman ini memang sedikit  berbeda geografi dengan taman lainnya.  Alasannya,  taman yang sering juga dijadikan sebagai tempat senam Taichi ini memiliki tanah yang berbukit-bukitan sehingga bagus untuk lokasi jogging track.
Maka itu, taman yang selalu dipadati pengunjung untuk melakukan beragam aktivitas, termasuk diantaranya melakukan kegiatan olahraga di pagi hari maupun  di siang hari juga, hanya sekedar  menjadi tempat bermain di ruang terbuka hijau untuk  warga berkumpul. Sayangnya dilokasi itu juga terdapat café sehingga sedikit membuat lokasi taman itu tampak kumuh.
Salah seorang siswa SLTA mengaku bernama Sari, 16, sepulang sekolah bersama teman-temannya  langsung memarkirkan kenderaan roda duanya disudut taman ini. Mereka mengaku sering menghabiskan waktu  sekedar bermain di Taman Stadion Binaraga Rantauprapat. Dan  bahkan tidak jarang mereka melakukan diskusi kecil hanya sekedar mengulangi pelajaran yang mereka  peroleh dibangku sekolah.
“Kami biasa disini main-main setelah pulang sekolah.  Lokasinya lebih santai disini dan bisa juga mengulang pelajaran sebelum pulang ke rumah,” ungkapnya.
Ternyata, taman ini tidak hanya dimanfaatkan orang dewasa, anak-anak juga tampak asyik bermain sepak bola dibagian halaman maupun sudut Stadion Binaraga. Mereka seakan tak peduli dengan pengunjung lain yang duduk dipinggir taman yang juga terlihat asyik sendiri. Ada yang asyik mengobrol dengan pasangannya, sementara yang lain ada yang jogging meski sudah pukul 13.00 WIB.  Di sore hari juga banyak terlihat warga yang berkunjung ke lokasi ini.
Keunggulan Taman Stadion Binaraga dibanding dengan taman lain seperti Taman Lapangan Ika Bina Rantauprapat maupun taman Tugu Adipura yang terdapat dipintu masuk Kota Rantauprapat cukup berbeda. Meski  terik matahari di Taman Stadion Binaraga, namun cahaya tak kuasa menembus sudut-sudut taman yang dijadikan sebagai tempat bermain dan nongkrong bagi pengunjung, karena berada dibayangan pepohonan yang rindang. Itulah kemudian yang membuat anak-anak disana tetap asyik bermain sepak bola, pelosotan bahkan kejar-kejaran satu sama lainnya.
Ketua DPRD Labuhanbatu Elliya Rosa Siregar juga mengaku hampir setiap pagi hari setelah selesai melaksanakan sholat subuh hingga  terbit matahari selalu berada di Taman Stadion  Binara. Kedatangannya  hanya untuk sekedar jogging dan ikut senam Taichi bersama ratusan pengunjung lanjut usia (Lansia) lainnya yang selalu memanfaatkan lokasi itu menjadi taman olah raga.
“Kalau dulu saya  jogging di  Lapangan Ika Bina Rantauprapat. Tapi sekarang sudah tak terikuti lagi orang-orang yang jogging di Lapangan Ika Bina Rantauprapat. Meraka yang jogging cepat larinya,” kata Elliya Rosa Siregar.
Dia mengatakan, lokasi Taman Stadion Binaraga jauh lebih baik karena lokasinya  terdapat dataran dan sedikit berbukitan. Kemudian pepohonannya juga sangat rindang membuat kenyaman tersendiri akibat segarnya udara  disana.

Pemkab Diminta Awasi Pelaku Asusila 
            Sementara itu, Ketua Laskar FPI Kabupaten Labuhanbatu Ridwan MS mengatakan, Pemkab Labuhanbatu harus dapat menjaga norma para pengunjung agar tidak  memanfaatkan Taman Stadion Binaraga sebagai tempat yang menjurus kepada  perbuatan maksiat.
"Karena banyak anak muda bawa minum-minuman. Sudah jelas saya lihat, karena nggak saya potonya waktu itu," katanya.
Selain itu kata dia, taman itu masih kerap disalahgunakan warga terutama muda-mudi  yang nekat melakukan perbuatan diluar batas kewajaran. Hal itu tidak bisa dihindari karena kurangnya pengawasan serta berubahnya zaman  dan kebudayaan Barat mulai ditiru anak muda saat ini.
Maka itu, kata Ridwan, anak muda-mudi kerap menjadikan lokasi taman itu dimalam hari sebagai lokasi pacaran yang berujung kepada perbuatan maksiat. 
“Untuk menghindari taman menjadi tempat perbuatan asusila, pemkab harus dapat menempatkan petugas keamanan yang selalu mengontrol  taman,”tegasnya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemkab Labuhanbatu Sugeng mengatakan, untuk menjaga lokasi taman itu agar tidak dijadikan sebagai tempat yang menjurus kepada perbuatan mesum, maka diharapkan peran serta masyarakat sekitar untuk dapat menjaganya.
Sebab, katanya taman itu dibangun bertujuan  untuk  hutan kota dan dapat menjadi daerah resapan air,  tempat olahraga dan lokasi rekreasi  yang murah bagi warga. Sementara  terkait café  milik seorang pengusaha yang menyewa lokasi kepada pemkab puluhan tahun yang lalu,  akan segera ditutup ditahun 2014 ini karena masa sewanya akan berakhir.
“Makanya lokasi café itu juga akan dijadikan pemkab menjadi penanaman hutan kota. Itu tidak akan diperpanjang lagi  sewanya oleh Pemkab Labuhanbatu,”tuturnya mengakhiri.##

1 komentar: