Rabu, 06 Juli 2011


Pemkab Labuhanbatu Abaikan Gedung Dekranasda                                 
                               
RANTAUPRAPAT - Kondisi Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Labuhanbatu kini jauh dari kesan terawat. Padahal,dari gedung inilah diharapkan menjadi wadah para perajin daerah untuk mempromosikan hasil kerajianan mereka kepada pembeli (buyers) baik di dalam daerah maupun dari luar kota,bahkan hingga dapat dipromosikanke tingkatmancanegara.

Perasaan miris langsung hinggap di hati saat memperhatikan kondisi gedung.Cat dinding gedung yang tidak lagi dipoles entah sejak kapan, menampilkan kesan kumuh.Tidak hanya itu, semen menuju bangunan utama juga sudah tampak hancur.Di bagian halaman kantor itu terlihat ditumbuhi rumput liar yang sudah tinggi. Sedangkan dibagian belakang dijadikan sebagai tempat buangan sampah. Akibatnya, areal itu terlihat semakin tak karuan dan tak pantas menjadi kantor ajang promosi bagi pemerintah daerah.

Sekedar diketahui istri Bupati Tigor Panusunan Siregar yakni Fitra Laila Tigor P Siregar dipercaya sebagai Ketua Dekranasda Labuhanbatu Penjaga Gedung Dekranasda Kabupaten Labuhanbatu, Ainun,53 mengungkapkan,dia bersama suaminya sudah sejak enam tahun lalu bertugas sebagai penjaga gedung itu.

Namun sejak meninggal suaminya tiga tahun lalu,dialah yang melanjutkan dengan honor sebesar Rp600.000 per bulan. Ironisnya, dia tidak lagi menerima honor tersebut. bahkan untuk membersihkan rumput disekitar gedung milik pemkab itu,  Ainun terpaksa mengeluarkan uang pribadinya untuk membeli racun rumput. “Belakangan ini tak ada perhatian pemerintah sama kantor Dekranasda ini. Kegiatanpun tidak ada disini, kalau sekitar 2 -3 tahun lalu, ada disini cangkang sawit. Orang Italia pun sering datang.

Tapi sekarang tak ada apa-apa lagi,lihat ini,”bebernya. Kepala Dinas Perindustrian, Perdangangan dan Koperasi (Kadis Perindagkop) Borkat Pene mengakui adanya potensi hasil kerajinan daripada pengerajin yang tersebar di Labuhanbatu.Namun sayangnya pihaknya belum menginventarisasi kendala yang dihadapi oleh perajin. “Rencana kita akan menginventarisasikan para pengerajin, nanti apakah kendalanya kita bicarakan, kalau memang uang masalahnya, nanti kita fasilitasi dengan dinas perdagangan,” katanya.

Terkait dengan kondisi Dekranasda di Kabupaten Labuhanbatu, Borkat Pane mengakui pihaknya sudah menyampaikan kepada Ketua Dekranasda Labuhanbatu Fitra Laila Tigor P Siregar sebanyak tiga kali Hal itu disampaikan di rumah dinas pendopo. Tetapi hingga sekarang belum ada reaksi dari istri bupati tersebut.

“Kemampuan kita hanya sebatas menyampaikan, sudah tiga kali di rumah dinas bupati kita sampaikan masalah Dekranasda, bagaimana mengaktifkan itu kembali.Memang sekarang tidak bisa hanya sebatas ngomong saja, harus ada uang untuk mengaktifkannya,” beber Borkat. sartana nasution