Catatan: Sartana Nasution
Taman Stadion Binaraga, Penyumbang Oksigen Diinti Kota
Rantauprapat
KETIKA terik matahari siang tepat berada diatas ubun-ubun, cobalah
mampirlah ke Taman Stadion Binaraga Jalan Binaraga, Kecamatan Rantau Utara,
Kabupaten Labuhanbatu. Di taman ini, panasnya suhu udara dan kepenatan akan
lenyap seketika karena rimbunnya pepohonan yang disertai hembusan angin segar,
sepoi-sepoi dapat dirasakan tubuh
kita.
Keadaan
oksigen didaerah ini juga cukup baik, untuk membantu keperluan pernapasan bagi
tubuh kita. Hal ini juga akibat banyaknya tanaman dan pepohonan yang
masih terpelihara dengan baik oleh pemerintah daerah membuat daerah itu sejuk
dan segar. Sehingga taman ini menjadi ruang terbuka hijau, yang sangat
diperlukan sebagai daerah resapan air, tempat olahraga dan lokasi
rekreasi murah bagi warga Rantauprapat.
Seperti
dilakukan B Hasibuan,44, yang hampir setiap hari selalu berkunjung ke taman ini
bersama istrinya untuk sekedar jogging.
Namun biasanya mereka melakukan jogging
setelah selesai sholat subuh hingga matahari terbit. Pasangan yang sudah
dikarunia tiga anak ini lebih memilih langsung menuju salah satu sudut taman yang
mengelilingi Stadion Binaraga.
Mereka
berari-lari kecil bersama puluhan warga yang didominasi kaum lanjut usia (Lansia)
yang sering memanfaatkan sekeliling Taman Stadion Binaraga sebagai tempa
olahraga jogging track dipagi hari.
Taman
Stadion Binaraga, demikian namanya, karena lokasinya seluas 36.000 M2
mengelelingi lapangan stadion sepak bola yang dibanggakan oleh warga
Rantauprapat. Taman ini memang sedikit berbeda geografi dengan taman lainnya. Alasannya, taman yang
sering juga dijadikan sebagai tempat senam Taichi
ini memiliki tanah yang berbukit-bukitan sehingga bagus untuk lokasi jogging
track.
Maka
itu, taman yang selalu dipadati pengunjung untuk melakukan beragam aktivitas,
termasuk diantaranya melakukan kegiatan olahraga di pagi hari maupun di siang hari juga, hanya sekedar
menjadi tempat bermain di ruang terbuka hijau untuk warga berkumpul. Sayangnya dilokasi itu juga
terdapat café sehingga sedikit membuat lokasi taman itu tampak kumuh.
Salah
seorang siswa SLTA mengaku bernama Sari, 16, sepulang sekolah bersama
teman-temannya langsung memarkirkan kenderaan roda duanya disudut taman
ini. Mereka mengaku sering menghabiskan waktu sekedar bermain di Taman
Stadion Binaraga Rantauprapat. Dan bahkan tidak jarang mereka melakukan
diskusi kecil hanya sekedar mengulangi pelajaran yang mereka peroleh dibangku sekolah.
“Kami
biasa disini main-main setelah pulang sekolah. Lokasinya lebih santai disini
dan bisa juga mengulang pelajaran sebelum pulang ke rumah,” ungkapnya.
Ternyata,
taman ini tidak hanya dimanfaatkan orang dewasa, anak-anak juga tampak asyik
bermain sepak bola dibagian halaman maupun sudut Stadion Binaraga. Mereka
seakan tak peduli dengan pengunjung lain yang duduk dipinggir taman yang juga
terlihat asyik sendiri. Ada yang asyik mengobrol dengan pasangannya, sementara
yang lain ada yang jogging meski sudah pukul 13.00 WIB. Di sore
hari juga banyak terlihat warga yang berkunjung ke lokasi ini.
Keunggulan
Taman Stadion Binaraga dibanding dengan taman lain seperti Taman Lapangan Ika
Bina Rantauprapat maupun taman Tugu Adipura yang terdapat dipintu masuk Kota Rantauprapat
cukup berbeda. Meski terik matahari di Taman Stadion Binaraga, namun
cahaya tak kuasa menembus sudut-sudut taman yang dijadikan sebagai tempat
bermain dan nongkrong bagi pengunjung, karena berada dibayangan pepohonan yang
rindang. Itulah kemudian yang membuat anak-anak disana tetap asyik bermain
sepak bola, pelosotan bahkan kejar-kejaran satu sama lainnya.
Ketua
DPRD Labuhanbatu Elliya Rosa Siregar juga mengaku hampir setiap pagi hari
setelah selesai melaksanakan sholat subuh hingga terbit matahari selalu
berada di Taman Stadion Binara. Kedatangannya hanya untuk sekedar jogging
dan ikut senam Taichi bersama ratusan pengunjung lanjut usia (Lansia) lainnya
yang selalu memanfaatkan lokasi itu menjadi taman olah raga.
“Kalau
dulu saya jogging di Lapangan Ika Bina Rantauprapat. Tapi
sekarang sudah tak terikuti lagi orang-orang yang jogging di Lapangan Ika Bina
Rantauprapat. Meraka yang jogging cepat larinya,” kata Elliya Rosa Siregar.
Dia
mengatakan, lokasi Taman Stadion Binaraga jauh lebih baik karena lokasinya
terdapat dataran dan sedikit berbukitan. Kemudian pepohonannya juga
sangat rindang membuat kenyaman tersendiri akibat segarnya udara disana.
Pemkab Diminta Awasi Pelaku
Asusila
Sementara itu, Ketua Laskar FPI Kabupaten Labuhanbatu Ridwan MS mengatakan,
Pemkab Labuhanbatu harus dapat menjaga norma para pengunjung agar tidak
memanfaatkan Taman Stadion Binaraga sebagai tempat yang menjurus kepada perbuatan maksiat.
"Karena
banyak anak muda bawa minum-minuman. Sudah jelas saya lihat, karena nggak saya
potonya waktu itu," katanya.
Selain
itu kata dia, taman itu masih kerap disalahgunakan warga terutama
muda-mudi yang nekat melakukan perbuatan diluar batas kewajaran. Hal itu
tidak bisa dihindari karena kurangnya pengawasan serta berubahnya zaman
dan kebudayaan Barat mulai ditiru anak muda saat ini.
Maka
itu, kata Ridwan, anak muda-mudi kerap menjadikan lokasi taman itu dimalam hari
sebagai lokasi pacaran yang berujung kepada perbuatan maksiat.
“Untuk
menghindari taman menjadi tempat perbuatan asusila, pemkab harus dapat
menempatkan petugas keamanan yang selalu mengontrol taman,”tegasnya.
Kepala
Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemkab Labuhanbatu Sugeng mengatakan,
untuk menjaga lokasi taman itu agar tidak dijadikan sebagai tempat yang
menjurus kepada perbuatan mesum, maka diharapkan peran serta masyarakat sekitar
untuk dapat menjaganya.
Sebab,
katanya taman itu dibangun bertujuan untuk hutan kota dan dapat
menjadi daerah resapan air, tempat olahraga dan lokasi rekreasi
yang murah bagi warga. Sementara terkait café milik seorang
pengusaha yang menyewa lokasi kepada pemkab puluhan tahun yang lalu, akan
segera ditutup ditahun 2014 ini karena masa sewanya akan berakhir.
“Makanya
lokasi café itu juga akan dijadikan pemkab menjadi penanaman hutan kota. Itu
tidak akan diperpanjang lagi sewanya oleh Pemkab Labuhanbatu,”tuturnya
mengakhiri.##